Kejujuran Terkadang Pahit | Motivasi-Kristen
Sumber Gambar : riaumandiri.id
Seorang mantan narapidana bertemu dengan seorang polisi yang dulu pernah menangkapnya dan menjoblskannya ke dalam jeruji besi.
Anggota polisi tersebut sedang tidak bertugas dan tidak berpakain dinas. Mantan narapidana tersebut masih mengenal dirinya dan ia pun menyapanya dengan sopan.
Kemudian ia bercerita kepada polisi tersebut. dalam ceritanya ia bertutur bahwa sampai saat ini ia masih sama seperti dulu, belum berubah.
Walaupun sudah berulang kali merasakan dinginmya ruang lembaga pemasyarakatan, ia tidak merasa jera.
Mala baru saja ia bersama 3 orang temannya beraksi di atas kendaran umum dengan cara salah satu temannya berpura-pura menjatuhkan uang.
Para penumpang yang lain pun ikut mencarinya, kesempatan itupun segera mereka pergunakan untuk mengambil hanphone dari tas seorang penumpang.
Mendengar pernyataan mantan narapidana yang belum kapok tersebut, polisi yang sedang tidak berdinas pun menepuk bahu mantan tangkapannya tersebut, supaya ia lebih banyak bernyanyi untuk menyebutkan nama teman-temanya yang ikut mencopet.
Setelah mendapakan informasi yang dirasanya sudah cukup, polisis tersebut mengajaknya membonceng di sepeda motor-nya. "Mau kemana kita pak? " Ujarnya sambil terbengong-bengong. Kita akan ke kantor saya, karena saya juga belum berubah, saya masih seorang polisi.
Dengan muka tertunduk sedih, mantan narapidana tersebut pun pasrah, tidak jujur masuk bui, tetapi jujur juga masuk bui, gimana harga dari sebuah kejujuran, memang terkadang pahit dan mahal.
Sobat Kristen, kebanyakan manusia sadar akan perbuatannya yang melanggar perintah Tuhan, tetapi tetap saja masih mengulanginya, Ia tidak merasa jera menyesali segala perbuatanya yang lama.
Kesalahan masa lalu tidak dipergunakannya sebagai alat untuk memperbaiki dirinya, namun, itu dipakai sebagai bekal untuk mengulangi perbuatannya kembali sehingga pertobatan tidak ada pada dirinya.
Alkitab menjelaskan dalam Kitab (Roma 2:5-6) "Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat engkau menimbun murka atas dirimu sendiri, pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan, Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya."
Mereka sangat senang atas dosa pelanggaran yang telah mereka lakukan berulang-ulang. Mereka sadar semunya adalah salah, tetapi tidak mau berubah, bahkan berani mengatakan "Aku masih tetap seperti yang dulu, tidak berubah". Hal yang sangat mengecewakan. Semua dosa dan pelanggaran dianggap sebagai suatu kebanggaan bagi dirinya.
Tuhan telah memberikan kesempatan kepada kita untuk memperbaiki diri. Sisa hidup yang kita miliki semestinya kita pergunakan dengan sebaik-baiknya.
Tuhan setia dan adil walaupun kita tidak setia kepada_nya. Selagi kita masih bergelimang dosa, Dia tetap memberikan waktu kepada kita untuk bertobat.
Celakalah mereka yang tidak mau memanfaatkan waktu ini untuk tersungkur di hadapn-Nya seraya bertobat dan menyesali perbuatan dosa pada masa lalu.
Percayalah hai sobat Kristen, Tuhan Yesus akan selalu mengampuni dosamu, walaupun dosamu begitu berat rasanya, karena hanya Dia Tuhan yang sanggup membersihkan dosa-dosa kita.
"Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba." (Yesaya 1:18b). Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin
Sangat bermanfaat.
BalasHapus