4 Cara Membasmi Sikap Iri Hati | Motivasi-Kristen
Dalam menjalani hidup ini, pastinya tidak bisa terlepas dari perilaku dosa. Salah satu dosa yang paling sering dilakukan oleh manusia adalah IRI HATI.
Iri hati adalah kebencian yang dimiliki oleh seseorang karena melihat orang lain memiliki sesuatu yang berbeda bahkan lebih dari dirinya.
Inilah suatu sikap yang selalu hadir dan dilakukan oleh manusia masa kini, dan semuanya mempunyai alasan yang berbeda mengapa harus melakukan sikap tersebut.
Namun inilah suatu sikap yang sangat dilarang oleh Tuhan Yesus dan Alkitab. Seperti yang tertulis pada Kitab (Pengkhotbah 4:4). "Dan Aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain. Ini pun kesia-siaan dan usaha menjaring angin."
Tentu inilah suatu perintah kepada kita. Untuk lebih jelas lagi larangan Tuhan tentang iri hati dapat kita baca dalam Kesepuluh perintah Allah "Jangan Mengingini milik orang lain.
Sobat Kristen, tentu inilah suatu larangan kepada kita semua, sehingga kita harus memperbiasakan diri menjadi pengikut Kristus yang setia yang menjahui sikap iri hati.
Memang rasanya begitu sulit untuk menghilangkan kebiasaan dosa iri hati, namun melalui tulisan ini. Penulis akan memberikan 4 cara untuk membasmi sikap iri hati.
1.Berhentilah membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Inti dari melakukan dosa iri hati adalah suka membandingkan-bandingkan diri dengan orang lain, baik capaian, berkat jasmani, serta fisik. Inilah suatu kebodohan yang dilakukan oleh kita, maka apakah harus membandingkan diri kita dengan orang lain.? Tentunya tidak bukan, kita harus memperbiasakan melihat orang lain sebagai ciptaan Tuhan yang sempurnah untuk saling melengkapi satu sama lain.
2.Bersukacita atas kebaikan Tuhan kepada orang lain.
Ketika melihat kebaikan Tuhan terjadi atas orang lain, maka respon kita adalah senantiasa bersyukur dan turut besukacita dengan kebaikan Tuhan atas kehidupan mereka.
Seperti ketika ada tetangga yang membeli mobil baru, motor bar atau benda-benda lainnya, maka tugas kita adalah bersyukur dan bersukacita bersama dengan mereka, bukan hanya berdiam dan menyimpan dendam kepada mereka.
Inilah suatu kesalahan yang seharusnya dijahui oleh kita, jika kita ingin hidup bersih dari dosa sikap iri hati.
3. Bersyukur dengan capaian yang sudah dimiliki.
Setiap hal yang kita miliki adalah pemberian Tuhan. Apapun itu adalah pemberian Tuhan kepada kita, karena itu bersyukurlah senantiasa. Jangan heran bila ada yang lebih dari kita, jangan heran ada yang menerima berkat jauh lebih besar dari kita. Itulah pemberian Tuhan, dan semuanya telah diatur lewat ketetapan Tuhan dalam hidup kita.
Karena itu, tetaplah bersyukur, melalui sikap bersyukur pastinya sikap iri hati tidak menjadi bagian dosa yang selalu kita lakukan. "Bersyukurlah senantiasa, karena itulah yang dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Korintus 5:18).
4. Percayalah pada Tuhan ketika hidup kelihatannya tidak adil.
Salah satu tanda bahwa iri hati telah memasuki hati kamu adalah ketika kamu mulai merasa "Ini tidak Adil" Tidak adil kalau aku tidak mempunyai apa yang orang lain punya. Setiap kali kita menyalahkan Tuhan tidak adil, sebenarnya kita sedang meraguhkan kebaikan-Nya. Iri hati adalah demamnya, gejalanya, tetapi meragukan Tuhan adalah penyakitnya.
Setiap kali kamu iri hati kepada orang lain, maka kamu meraguhkan bahwa Tuhan mengetahui apa yang terbaik untuk kamu. Karena itu, janganlah coba merasa Tuhan begitu tidak adil bagi kehidupan kita. Percayalah Tuhan sedang mempersiapkan yang terbaik bagimu, ketika orang lain telah memilikinya, sebab Tuhan membutuhkan proses yang matang.
Demikianlah 4 cara yang mungkin saja bisa membasmi sikap iri hati dalam hidup kita, konsistenlah jika ingin membasmi secara menyuluruh dosa iri hati. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin
Posting Komentar untuk "4 Cara Membasmi Sikap Iri Hati | Motivasi-Kristen "
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.