Anak Gubernur Arab Murtad, Rela Melarikan Diri Karena Takut Dibunuh | Motivasi-Kristen
youtube.com |
Syalom suadara-saudara seiman dalam Tuhan Yesus Kristus, semoga sampai saat ini kita semua masih ada dalam kasih dan lindungan dari Tuhan Yesus.
Pada kesempatan ini, penulis akan menguraikan suatu berita
yang lagi viral di media sosial youtube maupun google.
Berita ini berasal dari negara Arab Saudi, dimana seorang Wanita
muda berusia 18 tahun yang merupakan anak seorang Gubernur Al-Sulaimi, di
bagian Utara Arab Saudi, di ancam akan dibunuh karena meninggalkan agama Islam.
Dialah Rahaf Mohammed al-qunun. Peristiwa yang terjadi pada
awal bulan januari tahun 2019 ini, barulah viral dimedia sosial, akibat banyak
media mulai menyoroti kasus tersebut.
Awal mula peristiwa ini terjadi karena banyak sekali penyiksaan
wanita yang terjadi di negaranya Ketika tidak mendengar perkataan seorang ayah
atau orang tua mereka.
Hal ini pun terjadi kepadanya, dimana Rahaf selalu disiksa
atau mendapatkan perlakukan buruk dari keluarganya sendiri.
Akhirnya pada awal januari 2019 ia memutuskan untuk
meninggalkan Arab Saudi Ketika orang tuanya sementara bekerja di Kuwait, karena ingin murtad atau mempercayai Yesus.
Alasan Rahaf untuk meninggalkan ajaran dahulunya karena dia
merasa agamanya tidak memberikan kedamaian dan keselamatan.
Hal ini juga diperkuat dengan suatu peraturan yang sangat
keras diterapkan di negaranya, dimana seseorang yang murtad dapat dijatuhi
hukuman mati.
Namun tekadnya untuk melarikan diri sangatlah besar,
akhirnya Rahaf berencana melarikan diri ke Australia dengan melewati bandar udara
Suvarnabhumi, Bangkok ibu kota Thailand.
Namun pada saat tiba di Bangkok, ia mengaku paspornya sudah
disita oleh petugas Arab Saudi dan dipaksa Kembali ke Kuwait untuk menemui
keluarganya.
Lagi-lagi Rahaf tidak menyerah, dengan membarikade diri di dalam
kamar hotel di lingkungan bandara, sambil mengekspos kondisinya dan menyampaikan
apa yang dialami kepada beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan
kanada.
Setelah 48 jam di dalam kamar hotel, akhirnya Rahaf keluar
dari lingkungan bandara setelah berunding dengan perwakilan Badan Pengungsi
PBB, UNHCR ,dan pihak lainnya.
Namun yang mengagetkan Rahaf pada saat keluar dimana ayah
dan suadara lelakinya telah berada di lokasi bandara untuk mengambil paksa
Rahaf untuk Kembali.
Lagi-lagi dengan tekad yang kuat, Rahaf menolak untuk
menemui dan Kembali ke orang tuanya. Pada saat itu Rahaf berada di bawah
perlindungan UNHCR atas kerja sama dengan pihak berwenang Thailand.
Kasus Rahaf ini merupakan kasus yang mendapat perhatian dari
dunia Internasional, dimana Arab Saudi yang memperlakukan kaum Wanita dengan tidak manusiawi.
Sungguh peristiwa yang menyedihkan, namun terdapat suatu
pelajaran penting bagi kita sebagai orang-orang yang telah percaya Yesus.
Jika sekarang kita telah percaya Yesus, janganlah kita menghianati
atau meninggalkan Dia hanya karena jabatan, harta, atau pasangan, tetapi tetaplah
percaya walaupun hidup dalam suatu pergumulan hidup yang berat.
“Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya kerajaan Sorga.” (Matius 5:3).
Karena itu, tetaplah percaya, jika Rahaf rela meninggalkan kebahagiaan, harta, dan kemapaman hidup hanya karena ingin percaya dan ikut Yesus, maka itu, bagi kita yang telah percaya pasti sangat menyesal ketika meninggalkan Yesus.
Ingatlah, hanya dalam Yesus Kristus ada jaminan keselamatan yang kekal. "Kata Yesus kepadanya, Aku jalan dan kebenaran dan hidup, tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6). Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.
Amin
BalasHapus