Tangisan Awal Dari Pertobatan | Motivasi-Kristen

motivasikristen.com

Tidak selamanya tangisan memiliki konotasi negatif, tetapi memang di dalam tangisan ada unsur negatifnya.

Tangisan yang mengandung unsur negatif itu yang bagaimana.? Tangisan keputusan, tangisan karena mengasihani diri sendiri, tangisan karena menyimpan luka hati, tangisan kecewa, tangisan karena merasa tetolak, serta masih banyak tangisan yang bermakna negatif.

Ada saatnya tangisan diperlukan, dan bahkan ada saat-saat di mana Tuhan justru memerintahkan kita untuk menangis dan meratap. Kapan? ketika kita jatuh dalam dosa! Saat itulah kita seharusnya datang kepada Tuhan dengan tangisan dan ratapan.

Menangis dan meratap di sini memiliki makna positif, yaitu datang kepada Tuhan dengan kerendahan hati yang penuh penyesalan karena menyadari dosa dan pelanggaran yang telah dibuat.

Inilah tangisan tanda pertobatan, seperti yang dilakukan oleh raja Daud. "Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa yang kuanggap jahat." (Mazmur51:5-6).

Tidak semua pertobatan seseorang selalu ditunjukan melalui tangisan, karena banyak orang yang menangis air matanya adalah air mata buaya (penuh pura-pura), katanya menyesal dan berjanji akan berhenti berbuat dosa.

Tetapi selang beberapa waktu kemudian kembali mengulang perbuatannya, itu artinya hanya main-main saja atau tidak dengan sungguh-sungguh.

Pertobatan tidak selalu ditunjukan melalui tangisan, tetapi tangisan yang dimaksudkan adalah kesungguhan hati.

Tangisan yang dilandasi rasa penyesalan yang keluar dari lubuk hati yang terdalam, orang yang menyesal akan kesalahan dan dosa yang telah diperbuatnya akan datang kepada Tuhan dengan hati yang hancur dan memohon pengampunan kepada-Nya.

Saudaraku, jika engkau sungguh-sungguh ingin bertobat, maka janganlah main-main, tetapi bersungguhlah karena Tuhan Yesus menanti anda untuk memperbaharui hidupmu. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.