Kekayaan Yang Benar | Renungan Motivasi Kristen
motivasikristen.com |
KEKAYAAN YANG BENAR
Bacaan Alkitab:
(2 Korintus 8:7)
“Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala sesuatu dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami demikianlah juga hendaknya kamu kaya dalam pelayanan kasih ini.”
Ketika
waktu mulai malam terdapat empat anak muda yang duduk disamping jalan umum,
mereka duduk sambil menceritakan impian atau masa depan mereka. Pada saat itu
juga ada mobil mewah lewat dan sempat berhenti sejenak di depan mereka. Dengan
cepat mereka semua mengatakan saya percaya orang ini pasti kaya sekali, mobil
ini sangat mahal pastinya. Tak lama kemudian mobil tersebut berjalan, kemudian
mereka penasaran dimanakah rumah pengandara mobil tersebut.
Empat anak muda itu pun mengikuti mobil itu. Pada saat berhenti
mobil itu disuatu rumah. Mereka langsung mengatakan sudah tidak salah lagi,
orang ini benar-benar sultan. Sudah punya mobil mahal, bahkan rumah yang sangat
mewah. Pada saat itupun meraka semua mempunyai impian untuk menjadi orang
terkenal dengan kekayaan mereka masing-masing kelak nanti. Inilah manusiawi
yang mempunyai defenisi tersendiri tentang kekayaan. Namun apakah salah impian
dari keempat anak muda tersebut? Memang tidak ada salahnya jika pada saatnya mereka
menemukan kekayaan lalu dipergunakan dengan benar, menjadi saluran berkat bagi
orang yang membutuhkan. Namun akan menjadi salah jika tidak dipergunakan untuk
memuliakan nama Tuhan.
Rasul Paulus pun mengajak jemaat di Korintus untuk menjadi kaya.
Namun kekayaan yang diajarkan Rasul Paulus bukan dengan jalan menumpuk atau
mengumpulkan harta. Kekayaan yang harus dikejar oleh orang percaya adalah
dengan menjadi kaya dalam iman kepada Yesus. Iman menjadi dasar orang percaya
untuk mendapat perkenaan Allah. Dengan menjadi kaya di dalam iman orang percaya
juga akan menjadi kaya dalam anugerah dan pekerjaan baik, yakni dalam
perkataan, pengetahuan, kesungguhan dan kasih. “Sebab di dalam Dia kamu telah
menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam
pengetahuan.” (1 Korintus 1:5).
Kekayaan di dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus tidak bergantung
kepada harta benda. Karena itu tidak perlu menunggu memiliki banyak harta untuk
dapat menjadi kaya di dalam Tuhan. bahkan tidak perlu menunggu berkelimpahan
harta untuk dapat melakukan kasih. Sebab mengasihi sesama hanya memerlukan
kemurahan hati, bukan kelimpahan materi. Inilah yang terjadi pada jemaat
Makedonia! Mereka berbagi bukan karena kaya secara materi. Mereka bahkan tengah
berada dalam kesusahan yang besar. Namun kekayaan iman membuat mereka memiliki
kemurahan hati yang luar biasa. Terlebih lagi pernyataan kasih Tuhan Yesus
Kristus bagi kita. Dia rela menjadi miskin demi membuat kita kaya dalam kasih
dan anugerah, dalam berkat-Nya dan dalam pengharapan akan hidup kekal.
Ada seorang yang miskin bertanya pada Sang Guru yang Bijak;
"Mengapa aku menjadi orang yang sangat miskin dan selalu mengalami kesulitan
hidup? Sang Guru menjawab: "Karena engkau tidak pernah berusaha untuk
memberi pada orang lain." "Tapi saya tidak punya apapun untuk
diberikan pada orang lain, jawab si miskin. Sang Guru Bijak berkata:
"Sebenarnya engkau masih punya banyak untuk engkau berikan pada orang
lain." "Apakah itu, guru? "Sang guru mejawab: Dengan Mulut yang
engkau punya, engkau bisa berikan senyuman, pujian dan doa. Dengan Tangan yang
engkau punya, engkau bisa memberikan bantuan dan pertolongan pada orang lain
yang membutuhkan.
Saudaraku, menjadi kaya adalah hak semua orang dan tidaklah salah,
namun jangan pernah melupakan ajaran Tuhan jika kita telah menjadi kaya, dengan
membantu dan menolong saudara-suadara seiman kita. Karena kekayaan sejati
dan benar adalah melakukan kehendak
Tuhan lewat apa yang kita miliki.
Doa: Ya Tuhan.
Ajarilah hambamu ini untuk tidak menjadi hamba yang mencintai kekayaan dunia.
amin
BalasHapus