Lidahmu Derajatmu | Renungan Motivasi Kristen
LIDAHMU DERAJATMU
Bacaan Alkitab:
(Yakobus 3:9)
“Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah”
Lidahmu derajatmu memiliki suatu hubungan dengan salah satu
kisah tragis yang dicatat di Alkitab, ialah kisah kegagalan Musa masuk ke tanah
yang dijanjikan Tuhan (Kanaan). Di padang gurun Meriba orang Israel mengeluhkan
ketidakadaan air dan Tuhan memerintahkan Musa untuk berkata-kata kepada bukit
batu untuk mengeluarkan air. Musa tidak menaati Tuhan; bukannya berkata-kata,
ia malah memukul bukit batu itu sebanyak dua kali. Tuhan marah dan berkata
kepada Musa, "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati
kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan
membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka." (Bilangan 20:2-13).
Musa gagal sebab ia teledor dengan mulutnya, ia
tidak mampu menahan emosinya, sehingga ia benar-benar gagal. Apa yang dilakukan oleh Musa tentu banyak
juga dilakukan oleh orang percaya masa kini, dengan menggunakan lidah sebagai
sarana untuk menjatuhkan orang lain. Lidah tajam ibarat sebuah pisau, karena
itu kita harus berhati-hati dalam menggunakannya. Manfaat sebuah pisau
sangatlah bergantung di tangan siapa pisau tersebut berada. Pada dasarnya pisau
berfungsi untuk mengupas atau memotong sayur, buah-buahan dan sebagainya. Namun
jika kita tidak berhati-hati, pisau bisa saja melukai dan menyakiti kita
sendiri atau orang lain. Tuhan menciptakan lidah untuk tujuan yang positif, dan
pada saatnya Dia akan meminta pertanggungjawaban dari tiap-tiap kita. “Hidup
dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.”
(Amsal 18:21).
Lantas apa yang harus kita pertanggungjawabkan di
hadapan Tuhan berkenaan dengan lidah atau ucapan kita? Lalu bagaimana
kita menggunakan lidah kita setiap hari? Apakah perkataan kita sudah menjadi
berkat bagi orang-orang yang ada di sekitar kita? Berapa banyak jiwa yang
sudah kita menangkan melalui perkataan kita? Ataukah banyak orang menjadi
terluka karena lidah kita yang tajam, perkataan kita sangat kasar, pedas dan
menyakitkan? Apakah lidah kita selalu menggemakan kata-kata negatif dan
kutuk? Tuhan menghendaki agar dari lidah kita keluar kata-kata berkat
yang menguatkan semangat orang lain, sehingga kita menyelamatkan mereka dari
keputusasaan dan kekecewaan.
Bahkan dengan lidah orang lain akan menilai siapa
kita sebenarnya. Apakah kita adalah pelaku firman, karena kata-kata kita
mengandung berkat. Ataukah kita adalah orang percaya yang gagal memuliakan
Tuhan lewat kata-kata kita. Disinilah orang akan mengetahui siapa kita dan
derajat kita sesungguhnya. "Jikalau
ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia
menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya." (Yakobus
1:26).
Saudaraku, adalah percuma kita rajin ibadah ke
gereja atau persekutuan jika kita tidak bisa mengekang lidah kita dari
ucapan-ucapan yang jahat, seperti cacian dan makian yang masih menjadi sahabat
setia kita. Bagaimana kita menggemakan lidah itu sangat mempengaruhi
kehidupan kekristenan kita. Kita harus terus melatih lidah agar selaras
atau searah dengan firman Tuhan: selalu bersih, selalu menjadi berkat dan
menyenangkan hati Tuhan.
Sebagai orang percaya solusi terbaik untuk menghindari dosa karena lidah adalah sebelum berkata-kata, pastikanlah kebenarannya terlebih dahulu. Jangan sampai kita menyebarkan gosip yang dapat menghancurkan hidup orang, sebelum berkata-kata sesuatu yang berkandungan emosi, tahanlah dan menyingkirlah, dan sebelum berkata-kata, ujilah terlebih dahulu apakah ada dosa di dalamnya. Jika ada, berhentilah, jangan meneruskannya. “Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barang siapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.” (Yakobus 3:2).
Doa:
Ya Tuhan. Kuasai lidahku ini, supaya kata-kataku selalu mengandung berkat bagi
banyak orang.
Posting Komentar untuk "Lidahmu Derajatmu | Renungan Motivasi Kristen"
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.