Goyang BENTO dan Perkembangan Moral Anak | Renungan-Motivasi
motivasikristen.com |
Goyang BENTO adalah salah satu goyangan yang kini menjadi viral di media sosial Youtube dan media sosial lainnya.
Bukti lain menunjukan bahwa setiap video goyang BENTO yang di uploud di Youtube jumlah pengunjung atau penonton lebih dari puluhan ribu setiap hari.
Hal inilah yang membuktikan bahwa masyarakat masa kini sangat terbiasa untuk menonton dan melakukan goyangan BENTO.
Kata BENTO diciptakan oleh Iwan Fals sesuai versinya, namun ketika lagu tersebut dimodifikasi bahkan diedit di dunia musik hingga kini menjadi viral, dan sedang menjadi trend yang melambung tinggi dikalangan masyarakat dengan goyangan yang mengesankan tidak baik.
Ciri Khas goyang BENTO dimulai dengan mengoyangkan pinggul, mirip goyang pinggulnya Inul Daratista. Kemudian, secara spontan pula merangkat panggulnya dengan gaya mirip (Anjing yang sedang kawin).
Sangat miris bukan! goyang BENTO ini bukan saja dilakukan oleh orangtua atau anak-anak muda, melainkan dilakukan oleh anak-anak usia remaja yang usianya 5-15 Tahun.
Bahkan tanpa aba-aba atau perintah, alias ketika anak mendengar lagu goyang BENTO secara spontan mereka langsung melakukan goyangan tersebut.
Apakah ini pantas? Apakah menganggu moral anak? Saya secara tegas mengatakan sangat menganggu. Mengapa demikian?
Sebelumnya saya ingin mendefinisikan apa itu Moral. Moral adalah baik buruk yang diterima mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan sebagainya.
Oleh sebab itu, Moral anak akan bertumbuh baik jika lingkungan menawarkan dan menunjukan setiap pola hidup yang sehat atau yang baik.
Lalu apakah goyangan BENTO adalah tawaran yang baik untuk anak? Sudah pastinya tidak bukan!
Karena usia dini yang seharusnya masih sangat polos, belum bisa membedakan mana yang pantas dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan, jika dibiarkan maka akan terbawa terus hingga nanti memorinya sudah terkoneksi untuk jangka panjang.
Atau saya ibaratkan dengan suatu kata bijak "BISA KARENA BIASA" maksud dari kata bijak tersebut adalah, jika orangtua tetap memperbiasakan anak-anaknya untuk melakukan goyangan tersebut, maka tidak menutup kemungkinan anak akan bertumbuh dan menjadi biasa untuk melakukan goyangan tersebut sampai berusia dewasa.
Miris dan sayang sekali jika dikalangan masyarakat ada orangtua yang mendukung dan mensupport anak untuk terjerumus langsung dalam goyangan BENTO.
Lalu apakah yang harus dilakukan untuk memutuskan perilaku tersebut? Peran orangtua adalah langkah utama dan solusi untuk memutuskan perilaku tersebut.
Dengan mendidik anak pada arah dan jalan yang sehat, kontrol yang penuh, dan mendekatkan anak pada kegiatan-kegiatan gereja.
Kebiasaan-kebiasaan tersebut akan menumbuhkan karakter anak yang takut Tuhan, dan mencintai sesama. Sehingga masa depan anak akan menjadi lebih baik.
Ingatlah pesan Alkitab "Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketentraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu." (Amsal 29:17).
Mari selamatkan generasi kita, selamatkan anak-anak kita dan selamatkan anak-anak Tuhan Yesus. Tuhan Memberkati. AMIN.
Miris..semoga menjadi perhatian semua pihak agar kita bisa mendidik anak-anak kita menjadi generasi yg punya budaya yang tInggi
BalasHapus