Arti Sahabat Sejati Bagi Orang Percaya | Motivasi Kristen

www.motivasikristen.com

Ketika langit cerah, banyak yang ingin berjalan di sisimu. Ketika senyum merekah di wajahmu, banyak yang ingin berbagi tawa. 

Namun, siapakah yang tetap bertahan ketika badai datang menerjang? Siapakah yang masih menggenggam tanganmu ketika kau tersungkur di tanah?

Sahabat sejati bukanlah mereka yang hanya hadir dalam gemerlap pesta keberhasilanmu. 

Mereka adalah lentera yang menerangi jalanmu ketika kegelapan menyelimuti. Mereka adalah tangan yang terulur tanpa diminta, kaki yang berlari menghampirimu tanpa diundang, dan telinga yang setia mendengar tanpa menghakimi.

Di titik terendah, ketika harga dirimu seakan hancur berkeping-keping, sahabat sejati tidak akan membiarkanmu memunguti kepingan itu sendirian. 

Mereka akan berlutut bersamamu, membantu merangkai kembali kepercayaan dirimu dengan kesabaran tak berbatas. Mereka tidak menuntut penjelasan atas kegagalanmu, tidak meminta jadwal kapan kau akan bangkit. Mereka hanya ada di sana, memberikan kehadirannya sebagai pengingat bahwa kau tidak sendirian.

Ingatlah, dalam hidup ini:

• Ribuan orang bisa memberimu tepuk tangan saat kau menang
• Ratusan bisa memberimu ucapan selamat saat kau berhasil
• Puluhan mungkin memberimu hadiah saat kau berprestasi
• Tapi hanya segelintir yang akan tetap di sisimu saat kau jatuh

Mereka yang bertahan di saat tersulit inilah yang pantas kau sebut sahabat. Bukan karena mereka sempurna, tapi karena mereka memilih untuk tidak meninggalkanmu saat kesempurnaan itu sirna dari hidupmu. Mereka yang melihat nilai dirimu bahkan ketika kau sendiri lupa akan hal itu.

Maka, jika kau menemukan orang-orang seperti ini dalam hidupmu, jagalah mereka seperti mereka menjagamu. 

Karena persahabatan sejati bukanlah tentang siapa yang telah kau kenal paling lama, tapi siapa yang datang ke dalam hidupmu dan tidak pernah meninggalkanmu sendirian menghadapi badai.

Dan saat kau telah bangkit kembali, ingatlah untuk menjadi sosok yang sama bagi orang lain. Karena setiap orang, pada saatnya, akan mengalami titik terendahnya. Dan mungkin, suatu hari nanti, giliranmu untuk menjadi lentera bagi mereka yang sedang tersesat dalam kegelapan

Berbagi :