Sungguh Berbahagia Apabila Kita Mampu Memberi Ditengah Kekuarangan I Motivasi Kristen
Saudaraku. Di tengah dunia yang sering kali menekankan pentingnya memiliki lebih, kita sering terjebak dalam pemikiran bahwa kebahagiaan datang dari memiliki banyak: banyak uang, banyak harta, banyak hal.
Namun, dalam ajaran Yesus, kita diajarkan sebuah prinsip yang sangat berbeda—bahwa kebahagiaan sejati justru ditemukan ketika kita memberi, bahkan ketika kita merasa kekurangan. "Berbahagialah orang yang memberi, bukan orang yang menerima." (Kisah Para Rasul 20:35).
Kita hidup di dunia yang mengutamakan keinginan pribadi dan pemenuhan kebutuhan diri sendiri. Ketika menghadapi kekuranganbaik dalam hal materi, waktu, ataupun energi sulit rasanya untuk berbagi.
Di tengah keterbatasan, kita mungkin merasa tidak mampu memberi atau bahkan merasa khawatir bahwa jika kita memberi, kita akan semakin kekurangan.
Tetapi, justru dalam kekurangan itulah kita sering kali dipanggil untuk memberi, dan dalam memberi itu kita menemukan berkat yang lebih besar.
Yesus memberi teladan yang luar biasa dalam hal ini. Dalam Injil Markus 12:41-44, kita membaca tentang seorang janda miskin yang memberi dua peser (uang logam kecil), yang dianggap sangat sedikit, namun itu adalah seluruh yang dimilikinya. Yesus melihat tindakan ini dengan penuh kekaguman dan berkata, "Sesungguhnya, aku berkata kepadamu, janda ini memberi lebih banyak daripada semua orang yang memberi ke dalam peti persembahan itu." (Markus 12:43).
Dalam dunia yang sering menilai berdasarkan jumlah atau nilai materi, Yesus mengajarkan bahwa yang terpenting bukanlah jumlah yang kita beri, melainkan seberapa besar hati kita dalam memberi, terutama ketika kita memberi dari kekurangan kita.
Mengapa kita berbahagia ketika memberi dalam kekurangan? Pertama, memberi dalam kekurangan mengajarkan kita untuk bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.
Ketika kita merasa tidak cukup atau terbatas, kita dipaksa untuk percaya bahwa Tuhan akan menyediakan apa yang kita butuhkan, bahkan ketika kita memberi. Ini adalah sebuah langkah iman. Kita mengingat bahwa Tuhan adalah sumber segala berkat, dan Dia yang memberi kita kekuatan untuk berbagi.
Ketika kita memberi dengan tulus, tanpa memikirkan keuntungan pribadi, kita menyatakan bahwa kita percaya Tuhan lebih dari cukup untuk memenuhi segala kebutuhan kita.
Kedua, memberi dalam kekurangan mengembangkan hati yang penuh kasih. Ketika kita memberi, kita mengalihkan perhatian dari diri kita sendiri dan mulai memikirkan orang lain. Kita belajar untuk merasakan penderitaan orang lain dan berusaha meringankan beban mereka, meskipun kita sendiri juga sedang menghadapi tantangan. Memberi dengan hati yang penuh kasih adalah salah satu cara terbaik untuk menumbuhkan kasih kita kepada sesama.
Dalam 2 Korintus 9:7, Paulus mengingatkan kita, "Setiap orang harus memberi menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, karena Allah loves a cheerful giver." Memberi dengan sukacita dan kasih adalah cara kita mencerminkan hati Tuhan yang penuh kasih.
Ketiga, memberi dalam kekurangan menumbuhkan rasa syukur yang mendalam. Ketika kita memberi meskipun kita sendiri dalam kekurangan, kita belajar untuk menghargai apa yang kita miliki dan melihat bahwa berkat yang kita miliki lebih dari cukup untuk berbagi dengan orang lain.
Memberi bukan hanya soal memberikan materi, tetapi juga memberi waktu, perhatian, atau dukungan kepada orang lain. Ketika kita memberi, kita mengingatkan diri kita sendiri akan segala kebaikan Tuhan yang telah kita terima, dan itu menumbuhkan rasa syukur dalam hidup kita.
Berbahagialah apabila kita memberi dalam kekurangan, karena memberi bukan hanya soal materi, tetapi tentang hati yang rela berbagi. Ketika kita memberi, kita membuka pintu berkat, bukan hanya untuk orang yang menerima, tetapi juga untuk diri kita sendiri. Kita belajar untuk lebih mengandalkan Tuhan, mengembangkan kasih kepada sesama, dan menumbuhkan rasa syukur yang mendalam atas segala yang kita miliki.
Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih atas kasih-Mu yang luar biasa dalam hidupku. Aku mengakui bahwa seringkali aku merasa khawatir dan ragu ketika dihadapkan pada kekurangan, tetapi hari ini aku belajar bahwa memberi dalam kekurangan justru membawa kebahagiaan sejati.
Ajari aku untuk memberi dengan hati yang tulus, tanpa memandang keadaan, dan mengandalkan penyediaan-Mu dalam setiap langkah hidupku. Bantu aku untuk melihat kebutuhan orang lain dan memberikan apa yang bisa aku beri dengan sukacita dan kasih. Terima kasih Tuhan, karena Engkau selalu menyediakan apa yang aku butuhkan, dan Engkau mengajarkanku untuk memberi dengan hati yang penuh kasih. Dalam nama Yesus, aku berdoa. Amin.
Melalui memberi dalam kekurangan, kita belajar bahwa kebahagiaan sejati tidak ditemukan dalam kepemilikan materi, tetapi dalam memberi dengan tulus dan dengan hati yang penuh kasih.
Tuhan memberkati kita bukan untuk menimbun bagi diri sendiri, tetapi untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain. Berbahagialah ketika kita memberi, bahkan dalam kekurangan, karena di dalamnya kita menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang sejati
Posting Komentar untuk "Sungguh Berbahagia Apabila Kita Mampu Memberi Ditengah Kekuarangan I Motivasi Kristen "
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.