Berhentilah Marah-marah "Sukacitamu Menjadi Hilang dan Berkatmu Akan Berkurang I Motivasi Kristen
Saudaraku. Marah adalah emosi manusia yang alami, tetapi jika tidak terkendali, kemarahan dapat merusak sukacita dan memengaruhi hubungan kita dengan Tuhan dan sesama.
Alkitab mengingatkan kita untuk tidak dikuasai oleh kemarahan, karena itu dapat membawa dampak buruk dalam kehidupan kita.
Efesus 4:26-27 berkata, "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis."
1. Kemarahan Merusak Sukacita
Ketika kita marah, pikiran dan hati kita dipenuhi dengan hal-hal negatif. Marah tidak hanya mengganggu ketenangan batin, tetapi juga mengambil sukacita yang Tuhan berikan.
Amsal 14:29 berkata, "Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan." Kemarahan sering kali membuat kita berkata atau melakukan hal-hal yang kita sesali kemudian. Daripada terus marah, lebih baik kita menyerahkan segala kekhawatiran kepada Tuhan yang memberi damai sejahtera.
2. Kemarahan Menghalangi Berkat Tuhan
Kemarahan yang dipelihara dapat menjadi penghalang bagi berkat Tuhan dalam hidup kita. Hubungan yang rusak karena kemarahan dapat menjauhkan kita dari kasih karunia Tuhan.
Yesus mengajarkan dalam Matius 5:23-24, "Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah, dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu itu di depan mezbah itu, dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu."
Tuhan menghendaki hati yang bersih dan damai, bukan hati yang penuh dengan dendam atau kemarahan.
3. Mengendalikan Kemarahan Adalah Tanda Kedewasaan Rohani
Orang yang mampu mengendalikan kemarahannya menunjukkan kedewasaan rohani dan penguasaan diri. Galatia 5:22-23 menyebutkan bahwa penguasaan diri adalah salah satu buah Roh Kudus. Dengan meminta pertolongan Roh Kudus, kita dapat belajar untuk mengendalikan diri dan merespons situasi sulit dengan kasih, bukan kemarahan.
Amsal 16:32 berkata, "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota."
4. Mengganti Kemarahan dengan Kasih dan Pengampunan
Alih-alih marah, kita dipanggil untuk mengasihi dan mengampuni. Kolose 3:13 berkata, "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian."
Dengan mempraktikkan kasih dan pengampunan, kita membuka pintu bagi sukacita dan berkat Tuhan untuk mengalir dalam hidup kita.
Renungkanlah: Apakah ada kemarahan yang perlu kita lepaskan hari ini? Jangan biarkan kemarahan merampas sukacita dan berkat yang Tuhan ingin curahkan dalam hidupmu.
Doa kita hari ini:
Tuhan, ajarilah kami untuk mengendalikan kemarahan kami dan menggantinya dengan kasih dan pengampunan. Kami tahu bahwa sukacita dan damai sejahtera hanya datang dari-Mu. Berikan kami hati yang sabar dan penuh pengertian, agar hidup kami dapat memuliakan nama-Mu. Amin.
Posting Komentar untuk "Berhentilah Marah-marah "Sukacitamu Menjadi Hilang dan Berkatmu Akan Berkurang I Motivasi Kristen "
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.