Kasih yang Mengangkat: Menolong yang Lemah Tanpa Menyombongkan Diri I Motivasi Kristen
Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk menunjukkan kasih kepada mereka yang lemah, miskin, atau dalam kesulitan.
Namun, menolong orang yang membutuhkan tidak berarti kita harus merendahkan diri atau mereka yang kita bantu.
Sebaliknya, kasih yang sejati mengangkat orang yang lemah dan mengingatkan kita akan kehormatan Tuhan yang harus kita jaga dalam setiap tindakan kita.
Yesus mengajarkan kita untuk menolong tanpa merendahkan orang lain, dan dalam melakukan itu, kita juga tidak boleh menjauhkan diri dari kehormatan Tuhan.
Kasih yang mengangkat adalah kasih yang tidak hanya memberi, tetapi juga melibatkan martabat dan kehormatan setiap orang yang kita bantu.
1. Kasih yang Mengangkat Martabat Sesama
Menolong orang yang lemah tidak berarti kita harus merendahkan mereka atau menganggap mereka lebih rendah dari kita. Dalam Matius 25:40, Yesus berkata, "Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." Yesus mengingatkan kita bahwa kita melayani Tuhan ketika kita melayani orang yang membutuhkan. Ketika kita menolong mereka yang lemah, kita tidak hanya memberi bantuan, tetapi juga mengangkat martabat mereka sebagai ciptaan Tuhan. Setiap orang, tidak peduli status atau keadaan mereka, memiliki nilai yang sama di hadapan Tuhan, dan kita dipanggil untuk melihat dan memperlakukan mereka dengan penghormatan dan kasih.
2. Menolong dengan Hati yang Penuh Kasih, Bukan dengan Rasa Kasihan
Kasih yang sejati tidak datang dari rasa kasihan atau merasa lebih baik, tetapi dari hati yang penuh kasih. Dalam Lukas 10:33-34, perumpamaan tentang Orang Samaria yang Baik mengajarkan kita untuk menolong tanpa ada rasa superioritas, tetapi dengan penuh belas kasihan dan kerendahan hati. Orang Samaria yang membantu orang yang terluka tidak melihat orang tersebut sebagai objek belas kasihan, tetapi sebagai sesama yang berharga. Kasih yang mengangkat adalah kasih yang memberi dengan tujuan mengangkat martabat orang lain, bukan untuk mendapatkan pengakuan atau merasa lebih baik dari mereka.
3. Menjaga Kehormatan Tuhan dalam Tindakan Kasih
Saat kita menolong orang lemah, kita juga harus ingat untuk menjaga kehormatan Tuhan dalam setiap tindakan kita. Dalam Kolose 3:17, Paulus mengingatkan kita, "Dan segala sesuatu yang kamu perbuat dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur kepada Allah, Bapa, oleh Dia." Setiap tindakan kita dalam membantu orang lain harus mencerminkan kasih dan kehormatan Tuhan. Kita tidak hanya memberi karena rasa kasihan atau kewajiban, tetapi karena kita ingin memuliakan Tuhan melalui perbuatan kita. Menolong dengan hati yang tulus dan penuh kasih adalah cara kita menjaga kehormatan Tuhan di dunia ini.
4. Menolong Tanpa Mengharapkan Apapun Kembali
Menolong dengan kasih yang mengangkat tidak mengharapkan balasan atau imbalan. Dalam Lukas 14:13-14, Yesus mengajarkan kita untuk memberi tanpa mengharapkan sesuatu kembali. "Tetapi apabila engkau memberi jamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh, dan buta, maka engkau berbahagia, sebab mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya." Ketika kita menolong orang lemah dengan kasih yang sejati, kita tidak mencari keuntungan pribadi atau penghargaan. Sebaliknya, kita memberi karena kita ingin memuliakan Tuhan dan menunjukkan kasih-Nya kepada dunia. Dengan cara ini, tindakan kita mencerminkan kasih Tuhan yang tidak bersyarat dan tidak mengharapkan sesuatu kembali.
5. Mengikuti Teladan Kristus dalam Kerendahan Hati dan Pelayanan
Yesus adalah teladan sempurna dalam menolong yang lemah dengan kasih yang mengangkat. Dalam Filipi 2:6-8, kita membaca bahwa meskipun Yesus adalah Allah, Ia merendahkan diri-Nya untuk menjadi hamba, melayani umat manusia hingga mati di kayu salib. Ini adalah contoh kasih yang sejati—kasih yang mengangkat tanpa merendahkan orang lain, kasih yang melayani tanpa mencari kepentingan diri sendiri. Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk meneladani sikap-Nya, memberi dan melayani tanpa merasa lebih tinggi atau lebih baik daripada mereka yang kita bantu.
6. Menolong dengan Mengingat Bahwa Kita Semua Memerlukan Kasih Tuhan
Akhirnya, menolong orang lemah dengan kasih yang mengangkat mengingatkan kita bahwa kita semua membutuhkan kasih dan belas kasihan Tuhan. Dalam 2 Korintus 8:9, Paulus menulis, "Karena kamu tahu kebaikan Tuhan kita Yesus Kristus, bahwa walaupun Ia kaya, namun demi kamu Ia telah menjadi miskin, supaya kamu oleh kemiskinan-Nya menjadi kaya." Kita semua adalah orang yang membutuhkan kasih Tuhan. Ketika kita membantu orang lain, kita mengingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki datang dari Tuhan, dan kita berutang segalanya kepada-Nya. Menolong orang yang lemah dengan kasih yang mengangkat adalah cara kita memberi kembali apa yang telah kita terima dari Tuhan.
Kasih yang mengangkat adalah kasih yang menjaga martabat dan kehormatan setiap orang yang kita bantu, tanpa merendahkan mereka.
Menolong orang lemah tidak berarti kita harus merasa lebih tinggi atau lebih baik, tetapi melakukannya dengan hati yang penuh kasih dan kerendahan hati, mengikuti teladan Kristus.
Dalam setiap tindakan kita, kita harus menjaga kehormatan Tuhan, memberi tanpa mengharapkan imbalan, dan mengingat bahwa kita semua adalah ciptaan Tuhan yang berharga.
Dengan demikian, kita dapat menolong orang yang lemah dengan kasih yang mengangkat, dan melalui tindakan kasih kita, kita memuliakan Tuhan dan menjadi saluran berkat bagi dunia. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amin.
Posting Komentar untuk "Kasih yang Mengangkat: Menolong yang Lemah Tanpa Menyombongkan Diri I Motivasi Kristen "
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.